No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

Refleksi Blogger - Haruskah Kamu Menulis Hanya Ketika Kamu Sedang Mood Saja?

Refleksi Blogger - Haruskah Kamu Menulis Hanya Ketika Kamu Sedang Mood Saja?
Refleksi Blogger - Haruskah Kamu Menulis Hanya Ketika Kamu Sedang Mood Saja? - google.com

Menulis sebuah draft walaupun tidak sempurna masih lebih baik ketimbang tidak menulis apapun hari ini di blog. Kalau terus menunggu datangnya mood, blog bisa tidak hidup, tidak ada update post terbaru, karena blog milikmu ada tulisan baru bukan karena kamu memang harus menulis untuk pembaca, namun kamu menulis untuk dirimu sendiri, menulis demi memenuhi mood menulis.

Saya tidak menyalahkan siapa pun, menulis saat sedang bagus-bagusnya mood justru bisa membuat hasil tulisanmu lebih sempurna, bagus, dan tentunya menyenangkan. Namun, sekali lagi, haruskah kita menulis hanya ketika kita sedang mood? Jawabannya, ada pada dirimu sendiri.

Bahkan, kalau kalian tahu, penulis-penulis terkenal sekali pun, kalau saat ini mereka menulis hanya dengan menuruti mood, mereka tahu hasilnya tidak akan memberikan banyak manfaat bagi diri mereka, produktifitas mereka bisa menurun, nilai jual mereka menurun karena tidak ada hasil karya baru dari para penulis, sedangkan dunia begitu ideal, dunia tidak mau tahu sama sekali kenapa kamu tidak menulis, kenapa kamu tidak menghasilkan karya hari ini, tidak ada alasan karena dunia hanya mau pembuktian darimu, bisa terus menulis tanpa peduli kamu sedang tidak mood, lelah, atau pun sakit.

Saya pikir, menulis harus diperlakukan berbeda, kita harus memperlakukannya dengan kemauan untuk terus berkarya dan memberi manfaat untuk pembaca. Orang-orang tidak akan tahu dan kenal dengan tulisanmu kalau kamu tidak menulis sesuatu yang berharga bagi mereka. Hal ini hanya bisa kita lakukan, apabila kita telah melampaui ketergantungan kita terhadap "menulis dengan mood", kita perlu senjata lain supaya terus dapat berkarya, caranya adalah dengan terus memotivasi diri sendiri.

Tak peduli apa yang sedang terjadi padamu hari ini, patah hati, malas, deadline tugas dari dosen atau atasan di tempat kerja, pembaca tidak mau tahu apapun alasan darimu kenapa blogmu sepi, kenapa kamu tidak menulis lagi. Maka dari itu, kamu harus terus meningkatkan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri supaya kamu dapat terus menulis.

Jika kamu ingin menjadi penulis yang bisa konsisten menghasilkan karya-karya baru, kamu harus rela dan mau bekerja keras untuk terus menulis — tak peduli apapun mood yang sedang kamu rasakan saat ini.