No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

Brand Minta Guest Post Gratis Di Blogmu, Terima / Tolak?

Lisensi KontenDaily Blogger Pro
Lisensi GambarPinterest: ChefNiu & Dokumentasi Pribadi
Tujuan Konten:Membantu pembaca daily blogger pro agar bisa tahu bagaimana mekanisme guest posting di industri blogger

Guest posting telah menjadi salah satu strategi populer di dunia blogging, terutama bagi blogger pemula yang sedang membangun audiens dan kredibilitas. Di masa lalu, guest posting identik dengan kolaborasi antar blogger.

Namun, tren ini mulai berubah ketika brand dan perusahaan besar mulai memanfaatkan guest posting untuk marketing. Meski tidak semuanya, banyak brand melihat guest posting sebagai kesempatan untuk mendapatkan eksposur gratis, meningkatkan backlink, dan mendorong konversi penjualan tanpa membayar kompensasi yang layak kepada blogger.

Kejadian ini sering kali menimpa blogger pemula, yang mungkin belum memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk menegosiasikan harga kerjasama sesuai jenis transaksinya, baik itu guest posting, content placement, hingga sponsor post.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Well, jawabannya karena mereka belum memahami nilai blog miliknya secara profesional sehingga brand yang tidak mau "modal keluar uang" memanfaatkan blogger dengan menyamarkan "artikel promosi" dengan istilah "guest posting" agar kesannya terlihat sebagai kolaborasi yang menguntungkan blogger, padahal tidak demikian.

Mengenal Guest Posting dan Fungsinya di Industri Blogger

Sejujurnya, saya baru mengenal istilah "Guest Posting" ini saat sedang mengulik informasi bagaimana menaikkan trafik blog di tahun awal-awal belajar ngeblog, sekitar 2010-2014 gitu deh, di rentang waktu ini, strategi guest posting cukup populer dilakukan blogger, dan setelah tahun 2019, ada bentuk komersialnya yang dipilih brand ketika mereka ingin tulisannya diterbitkan di website milik blogger.

Tapi sebelum lanjut lebih jauh, kamu perlu memahami dulu pengertian guest posting lewat definisi dibawah ini:

Guest posting adalah praktik menulis dan menerbitkan artikel di blog atau website milik orang lain dengan tujuan membangun eksposur, meningkatkan trafik, memperluas jaringan, serta memperoleh backlink.

Selanjutnya, kita akan bahas topik ini dari dua sudut pandang pelaku kreatif di industri blogger, yup, siapa lagi kalau bukan penulis blog dan brand. Ini dia pembahasannya:

Guest Posting Versi Blogger Zaman Dulu

Guest posting konvensional yang sering dilakukan blogger tidak sekadar tukar backlink, ada sih yang pakai cara itu, tapi sebagian lainnya lebih nyaman bertukar konten agar bisa memberi manfaat terbaik untuk pembaca masing-masing blog.

Dalam proses komunikasinya lebih casual / santai, karena orientasi saya dan teman blogger yang bekerjasama fokus pada kualitas konten daripada aspek keuntungan finansial, kalau ada brand atau agency mengklaim guest posting mereka bukan untuk keuntungan finansial, wajar untuk skeptis karena tujuan bisnis memang mencari untung.

Memangnya sesama blogger tidak cari untung ya? Well, guest posting yang kami lakukan diawal masa hype-nya memang ada keuntungan yang bisa kita dapatkan tapi bukan berbentuk finansial, tapi peningkatan trafik, eksposur, dan memperkuat reputasi blogger sebagai sumber informasi terpercaya dimata pembaca.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kita tentunya selektif dengan siapa kita bekerjasama untuk guest posting.

Biasanya kita mengajukan kerjasama kepada blogger yang sudah kita kenal dengan baik secara personal dan kontennya sering kita baca, jadi ketika saya dan teman blogger membuat artikel, isinya akan sesuai dengan gaya penulisan yang disukai pembaca blog masing-masing.

Untuk teknis guest posting sesama blogger, begini mekanismenya:

Mekanisme guest posting :
  • Blogger akan saling menulis artikel untuk dipublikasikan di blog milik temannya, artikel yang diposting biasanya relevan dengan niche blog dan audiens, dan hampir tidak pernah mengandung promosi produk atau layanan.
  • Jika artikel sudah jadi, masing-masing blogger bisa membacanya terlebih dahulu, meminta revisi jika perlu, baru mempublikasikannya.
  • Dalam skema ini, kedua pihak mendapatkan benefit peningkatkan trafik dan membangun branding lewat konten yang diterbitkan di blog tempat guest posting, pembaca yang menikmati konten tersebut, biasanya akan kepo dan mengunjungi blog penulis tamu / guest postingnya.

Guest Posting Versi Brand

Berbeda dengan skema guest posting yang dipilih blogger, semua strategi digital marketing yang dilakukan brand punya satu tujuan yang diketahui semua orang, yaitu mencari keuntungan finansial.

Karena tujuan mereka jelas berorientasi pada keuntungan finansial dengan mengubah trafik menjadi penjualan produk atau jasa, kontradiktif rasanya jika brand menggunakan strategi free marketing melalui guest posting tanpa memberikan kompensasi. Praktik ini biasanya menyasar blogger pemula, seolah-olah artikel yang diberikan sudah merupakan imbalan yang cukup berharga.

Memangnya ada brand atau agency yang mengajak blogger bekerjasama lewat guest posting tanpa memberi kompensasi?

Jawabannya: ya, ada.

2017, setahun sebelum saya bergabung ke komunitas blogger dan belajar banyak hal tentang bentuk kerjasama brand mana yang menguntungkan blogger dan mana yang eksploitatif, saya pernah menerima guest posting tanpa kompensasi, satu-satunya yang saya dapat hanya backlink dan janji peningkatan SEO dari pihak brand yang entah pada waktu itu rasanya tidak ada pengaruhnya untuk website saya. Ini saya lampirkan bentuk tulisan penawaran dari pihak brand-nya:

Tawaran artikel review ******h.com bersifat sukarela. Keuntungan yang didapat blogger adalah peningkatan Search Engine Optimization (SEO) bagi kedua blog. Review yang sudah anda buat di blog anda, akan kami re-post di situs blog kami (******h.com). Kami juga akan berikan attribute/credit seluruhnya kepada Anda beserta link blog Anda di dalamnya.

Belakangan bisnis mereka sudah tidak beroperasi lagi, website off, dan alhasil backlink yang mereka berikan malah menjadi link mati / broken link yang memberikan dampak negatif ke web saya.

Di bulan September 2025, hal yang sama terulang, ada brand yang mengajak kerjasama guest posting dengan benefit eksposur dan backlink tapi tidak ada kompensasi finansial sama sekali, kalau bisnis mereka berhenti beroperasi, dan link saya ada di web mereka, hasilnya jadi broken link lagi seperti brand sebelumnya, maka dari itu, tawaran guest postingnya saya tolak

Dari penjelasan dan cerita pengalaman saya diatas, nggak heran brand menargetkan blogger pemula, tawaran guest posting yang mereka tawarkan, benefitnya pasti sama; eksposur meningkat, backlink, dan mungkin ada peluang jangka panjang dengan brand. Namun, kenyataannya, menerima guest post gratis dari brand yang tidak memberikan kompensasi finansial dengan iming-iming peluang kerjasama di masa mendatang / jangka panjang tidak pernah mereka tepati.

Kapan Blogger Harus Terima atau Tolak Tawaran Guest Posting?

Menangani tawaran guest posting dari brand memang membutuhkan ketegasan dan penilaian profesional. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Terima Kalau:
  • 1) Guest posting berbeda dengan content placement yang isi kontennya full promosi, jika brand benar-benar menulis artikel sesuai segmentasi pembaca blog kamu, maka tawarannya masih layak kamu terima.

  • 2) Kalau kamu butuh eksposur, kamu bisa menerima tawaran guest posting selama brand yang mengajak kerjasama memang segmentasi topiknya relevan dan sama persis, misal blog DBP punya topik edukasi bahasa Inggris bekerjasama dengan Ruangguru yang punya layanan kursus bahasa Inggris, nah keduanya relevan untuk bekerjasama.

  • 3) Brand memberikan kompensasi finansial untuk kerjasama guest posting di blog milikmu.

  • Tolak Kalau:
  • 1) Brand mengklaim artikel bersifat general dan non-promosi, tapi ketika kamu menerima draf artikel, isinya banyak call to action / ajakan untuk mempengaruhi pembaca membeli produk / jasa mereka, skip aja kalu begini.

  • 2) Menjanjikan hal tidak pasti seperti brand akan memberikan peluang kerjasama dengan kompensasi finansial di waktu mendatang. Well, mesti skeptis sih, kerjasama awal aja mereka minta gratis.
  • Kesimpulan

    Guest posting tetap menjadi strategi efektif untuk membangun eksposur dan jaringan, tetapi konteksnya berbeda antara blogger dan brand yang ingin memanfaatkan konten gratis. Blogger pemula yang ingin membangun reputasi profesional harus selektif dan tegas dalam menilai tawaran guest posting dari brand.

    Poin pentingnya adalah: blog adalah aset berharga yang membutuhkan perlindungan. Mengizinkan brand menerbitkan guest post gratis tanpa kompensasi bisa merugikan blogger secara finansial dan reputasi.

    Sebaliknya, menegosiasikan nilai yang wajar atau menolak tawaran yang tidak fair adalah langkah profesional yang memperkuat kredibilitas jangka panjang.

    Pada akhirnya, keputusan “Terima / Tolak” harus didasarkan pada nilai blog, relevansi konten, dan transparansi calon klien. Guest posting tetap bisa menguntungkan, asal blogger tetap memegang kendali penuh dan tidak rela dimanfaatkan secara gratis.

    Well, semoga konten ini bermanfaat buatmu ya dan kalau punya cerita atau pengalaman yang relate banget sama konten ini, silahkan sharing di kolom komentar ya.