No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

3 Jenis POI dalam Debat Bahasa Inggris

Lisensi KontenDaily Blogger Pro
Lisensi GambarDokumentasi Pribadi
Tujuan Konten:Membantu pembaca daily blogger pro agar bisa tahu jenis-jenis POI (Point of Information) yang bisa digunakan pada saat bertanding di lomba debat

Sudah tahu apa itu POI (Point of Information) tapi interupsi yang kamu lakukan tidak berhasil meruntuhkan / menggoyahkan argumen tim lawan?

Mungkin kamu butuh panduan jenis POI yang lebih spesifik agar interupsi yang kamu layangkan bisa lebih efektif.

Nah, di konten ini, saya ingin mengajak kamu berkenalan dengan jenis-jenis POI yang sering digunakan debater ketika ingin menginterupsi tim lawan mereka, yuk dipelajari.

3 Jenis POI (Point of Information) yang Sering Digunakan Debater di Lomba Debat

Ketiga jenis POI ini cukup fleksibel, bisa dipelajari dan dipraktekkan untuk debater pemula atau kelas menengah ya. Materinya saya susun berdasarkan jenis, fungsi, formula, dan contoh POI-nya, semoga struktur ini bisa memudahkanmu ya. Langsung saja, ini dia jenis POI-nya:

1. Clarification POI

Jenis POI pertama ini berfungsi untuk meminta penjelasan atas istilah, logika, atau mekanisme yang disampaikan oleh pembicara (Biasanya ini dari tim lawan ya).

Formula: Can you clarify what you mean by...?


Contoh Argumen lawan dan cara membuat clarification POI:
Contoh Argumen Lawan:“Our team believes strict regulation of online content is essential to protect public morality and national stability.”
Contoh Clarification POI:“When you say ‘strict regulation,’ what exactly does that entail in your model? Are we talking about full censorship or just content labeling?”

Kapan digunakan? Kamu bisa menggunakan POI jenis pertama ini jika pembicara tim lawan menyampaikan istilah, mekanisme, atau model debat yang membingungkan, ambigu, atau bisa terjadi multi-tafsir.

POI ini juga bisa jadi POI pertama / pembuka sebelum kamu menggunakan POI jenis kedua; offensive POI.

2. Offensive POI

Jenis POI kedua ini difokuskan untuk menyerang langsung inti argumen tim lawan dengan sanggahan yang tajam.

Formula: “Isn’t your policy just...?”


Contoh Argumen lawan dan cara membuat offensive POI:
Contoh Argumen Lawan:“We believe imposing a national curfew on teenagers from 9 PM to 6 AM will significantly reduce juvenile crime rates.”
Contoh Offensive POI:“Isn’t your policy actually punishing all teenagers, including those who work night shifts to support their families, for the actions of a few?”

Kapan digunakan? Kamu bisa menggunakan POI jenis kedua ini jika pembicara tim lawan argumennya terlihat overgeneralizing, tidak memperhatikan kelompok aktor minoritas, atau terlalu represif.

3. Question POI (Leading or Loaded Question)

Terakhir, kamu bisa menggunakan Question POI untuk menjebak lawan dengan pertanyaan yang memojokkan atau menyoroti kontradiksi yang terjadi pada argumen tim lawan.

Formula: If you believe X, how do you justify Y?


Contoh Argumen lawan dan cara membuat question POI:
Contoh Argumen Lawan:“Private schools increase inequality and therefore should be banned to ensure equal education opportunities for all.”
Contoh Offensive POI:“If public schools are still underfunded and overcrowded, how does banning private schools actually help underprivileged students in the short term?”

Kapan digunakan? Kamu bisa menggunakan POI jenis ketiga ini jika pembicara tim lawan argumennya terlihat idealis secara konsep tapi tidak realistis dalam pelaksanaan / penerapannya di masyarakat.

Dengan mengenal ketiga jenis POI ini, kamu bisa memilih salah satu atau mengkombinasikannya untuk melayangkan interupsi yang efektif sesuai dengan argumen seperti apa yang lawanmu buat.

Ketiga jenis POI ini masih termasuk materi dasar dalam mengajukan POI, ada kemungkinan lawanmu juga sudah mengetahui ketiga POI ini, jadi, bisa saja mereka berhasil memproteksi argumennya, jadi saya anjurkan kamu untuk mempelajari materi premium khusus member berikut ini: 3 Strategi Efektif Debater Pro Menyampaikan POI yang Bisa Menghancurkan Argumen Tim Lawan Seketika.