No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

3 Model Seleksi Lomba Debat NSDC & LDBI yang Wajib Diketahui

Lisensi KontenDaily Blogger Pro
Lisensi GambarDokumentasi Pribadi: Tim Debat Provinsi Papua Tengah yang Saya Latih dan Lanjut ke NSDC Tingkat Nasional 2024
Tujuan Konten:Membantu pembaca daily blogger pro agar bisa tahu model seleksi lomba debat apa yang dipilih oleh pihak dinas pendidikan di kabupaten kota, provinsi, hingga nasional untuk LDI (NSDC dan LDBI) Puspresnas BPTI

Kalau kamu pelajar, guru pembina, orangtua, atau bahkan pelatih debat yang baru pertama kali terlibat dalam seleksi Lomba Debat Bahasa Inggris (NSDC) dan Bahasa Indonesia (LDBI) yang diadakan Puspresnas, pasti bertanya-tanya: "Sistem seleksinya gimana, sih?"

Tenang saja, di artikel ini, saya akan mengenalkannya dan memberikan gambaran lengkap tentang tiga model seleksi yang sering dipakai Dinas Pendidikan tingkat kota/kabupaten, Provinsi, hingga Nasional. Jadi, kamu nggak perlu nebak-nebak atau deg-degan sendiri!

3 Model Seleksi Lomba Debat Indonesia (LDI: NSDC & LDBI) di Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga Nasional

Dari pihak Puspresnas BPTI sendiri memberikan keleluasaan tiap dinas pendidikan tingkat kabupaten/ kota dan provinsi di seluruh Indonesia untuk memilih model seleksi lomba debat terbaik sesuai dengan kondisi di masing-masing daerah.

Untuk itu, wajar saja model seleksi NSDC dan LDBI antar provinsi bisa saja berbeda. Untuk lebih jelasnya, ini dia ketiga model seleksinya;

1. Seleksi Kompetisi Debat Luring (Offline)

Ini model seleksi yang paling ideal dan disukai semua pihak. Dinas pendidikan akan mengadakan seleksi kompetisi debat secara offline di satu tempat, biasanya di sekolah. Untuk pesertanya, semua tim debat yang sudah terdaftar dan finalisasi di Puspresnas bisa mengikuti seleksi kompetisi debat luring ini.

Biasanya berlangsung 1–2 hari atau bisa juga lebih, tergantung jumlah tim debat yang berpartisipasi dengan format turnamen debat yang terdiri dari babak penyisihan dan eliminasi.

Dinasi pendidikan kabupaten/kota dan provinsi yang memilih model seleksi ini biasanya punya stakeholder yang mendukung, mulai dari sarana tempat pelaksanaan lomba, panitia, juri, tim tabulasi, pendanaan, dan jumlah pendaftar seleksi LDI (NSDC & LDBI) memenuhi kriteria model ini, dalam artian, jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga pihak dinas pendidikan tidak punya sumber daya untuk mengakomodasi seleksinya.

Untuk skema seleksi luring ini ada angka perkiraan minimal dan maksimalnya, kalau jumlah pendaftar tidak terlalu banyak, aman, pihak dinas bisa melangsungkan seleksi offline, tapi kalau terlalu banyak, mereka akan kewalahan, dan akhirnya memutuskan model seleksi ke-2 dan 3. Untuk skema jumlah tim yang mendaftar dan total babak ronde debatnya, bisa lihat tabel berikut ini;

Jumlah Tim yang Berpartisipas Jumlah Babak Eliminasi Nama Ronde Debat
1 - 7 2 Babak 1. Ronde Final
8 - 11 4 Babak 1. Ronde Semi Final

2. Ronde Final
12 - 15 6 Babak 1. Pre-Semi Final

2. Ronde Semi Final

3. Ronde Final
16 - 23 8 Babak 1. Perempat Final / Quarter Final

2. Ronde Semi Final

3. Ronde Final
24 - 31 12 Babak 1. Pre-Quarter Final / Babak 12 Besar

2. Ronde Perempat Final / Quarter Final

3. Ronde Semi Final

Ronde Final
32 - 50 16 Babak 1. Octo Final / Babak 16 Besar

2. Ronde Perempat Final / Quarter Final

3. Ronde Semi Final

Ronde Final

2. Seleksi Kompetisi Debat Daring via Online Zoom

Pasca pandemi, banyak daerah mulai beralih ke model ini. Formatnya tetap berbasis kompetisi debat, tapi kamu debat via Zoom. Walau online, dinamika dan atmosfer debatnya tetap terasa. Baik offline dan online pastinya ada tantangan tersendiri, misalnya kendala teknis, mic error atau delay karena masalah koneksi internet bisa jadi penghambat fatal kalau model seleksi ini nggak dipersiapkan dengan baik.

Meskipun begitu, model seleksi berbasis kompetisi debat online ini masih disukai dan lebih baik dibanding model ke-3 yang dikeluhkan banyak pihak karena menggunakan model non-kompetisi debat.

Kalau pihak dinas pendidikan kabupaten/ kota dan provinsi kekurangan stakeholder juri dan tim tabulasi, bisa mengajukan permohonan ke Puspresnas untuk dicarikan referensi juri dan tim tabulasi berpengalaman yang berasal dari daerah terkait atau lainnya yang bisa mendukung pelaksanaan seleksi kompetisi debat via zoom.

Untuk Lomba Debat Indonesia (LDI: NSDC dan LDBI) 2025 Tingkat Nasional, pihak Puspresnas dan BPTI akan memilih model seleksi kompetisi debat dari melalui zoom.

3. Seleksi Non-kompetisi Debat dengan Upload Video (Daring)

Nah, ini yang sering bikin peserta kaget dan bingung kok seleksi debatnya pakai rekaman presentasi video aja dan nggak melawan tim debat dari sekolah lain.

Banyak peserta yang merasakan hal itu dan wajar saja karena di persepsi mereka, lomba debat ya pastinya akan berhadapan langsung dengan tim lawan. Tapi di model seleksi non-kompetisi, peserta hanya diminta membuat 2 video dengan mosi berbeda dan memerankan pembicara 1 pemerintah dan oposisi pada periode waktu yang dibatasi, 1 babak seleksi video biasanya berkisar 90-120 menit durasi waktunya.

Sisi plus-nya, model seleksi non-kompetisi debat berbasis video ini memang punya keunggulan dari segi aksesibilitas yang bisa menjangkau lebih banyak sekolah untuk berpartisipasi di lomba debat NSDC dan LDBI, makanya beberapa Dinas Pendidikan memilih sistem seleksi ini.

Sisi negatifnya; banyak pihak menyesalkan dan tidak puas dengan model seleksi non-debat ini, karena dinilai kurang memfasilitasi peserta debat untuk mendapatkan hak-nya merasakan atmosfer kompetisi debat sebenarnya layaknya kompetisi debat offline.

Alasan lainnya, biasanya sistem ini dipilih karena kekurangan sumber daya stakeholder juri, tim tabulasi, pendanaan, sarana tempat pelaksanaan, dan lain sebagainya.

Penutup

Setiap daerah bisa berbeda-beda sistem seleksinya menyesuaikan kondisi di masing-masing daerah. Apapun sistem seleksi debatnya, satu hal yang pasti: persiapan adalah kuncinya. Ini berlaku untuk kedua belah pihak ya, baik bagi dinas pendidikan sebagai pelaksana yang ditunjuk Puspresnas BPTI dan juga pihak sekolah yang menjadi peserta lombanya.

Yuk, latih kemampuan debatmu sedini mungkin biar nggak kaget di hari seleksi! Kalau kamu butuh pelatih debat untuk LDI: NSDC dan LDBI, kamu bisa pesan jasa pelatihan debat yang saya buka, order aja disini: Jasa Pelatih Lomba Debat LDI (NSDC dan LDBI) Puspresnas BPTI

Kalau kamu pernah ikut salah satu dari tiga sistem di atas, share pengalamanmu ya di kolom komentar!