3 Solusi Ini Bisa Mengurangi Dampak Ledakan Penduduk Di Indonesia - Sayembara Blog Kependudukan 2016
Semua orang punya caranya sendiri dalam menjalani hidup kesehariannya. Kepribadian yang berbeda-beda membuatnya unik. Namun, ditengah perbedaan itu, orang-orang memperlakukan alam dengan kemauan mereka masing-masing. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah alam memang benar-benar hidup selaras dengan manusia atau sebaliknya.
Sebagaimana kita ketahui, negara tempatmu menetap sekarang ini tengah mengalami masalah jumlah pertumbuhan penduduk yang berlebihan loh. Itu berarti, kita sebagai manusia harus mampu mengatur sumber daya yang telah disediakan dan diberi oleh alam sebijak mungkin supaya penduduk di negara ini mendapatkan kebutuhan dasar yang memadai seperti pangan, sandang, dan papan.
Sebagaimana kita ketahui, negara tempatmu menetap sekarang ini tengah mengalami masalah jumlah pertumbuhan penduduk yang berlebihan loh. Itu berarti, kita sebagai manusia harus mampu mengatur sumber daya yang telah disediakan dan diberi oleh alam sebijak mungkin supaya penduduk di negara ini mendapatkan kebutuhan dasar yang memadai seperti pangan, sandang, dan papan.
Ledakan penduduk mengakibatkan permasalahan ketahanan pangan dalam negeri
Tahukah kamu kenapa Indonesia masih harus mengimpor produk pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri? Padahal, setahumu Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun kenyataaannya kini berubah, setidaknya 3 alasan ini bisa meyakinkanmu kenapa Indonesia masih harus terpaksa melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Pertama, petani di Indonesia dihadapkan dengan permasalahan yang bisa menggagalkan panen mereka seperti keadaan alam yang tidak mendukung, serangan hama dan penyakit tanaman yang tak terhindarkan. Jikalau petani berhasil mengatasi masalah-masalah itu, maka mereka dapat memberikan kontribusi pangan untuk kebutuhan dalam negeri, jika sebaliknya, maka akan terjadi penurunan stok jumlah pangan dan ini tentunya tidak baik untuk kemaslahatan penduduk Indonesia yang banyak ini.
Kedua, tahukah kamu kalau 100.000 hektar lahan pertanian lenyap per tahunnya. Kenapa ini bisa terjadi? Lahan-lahan yang dulunya bisa produktif memproduksi pangan yang melimpah kini tergusur oleh industri dan kebutuhan tempat hunian. Kenyataannya, pertambahan penduduk yang berlebihan akan berakibat pula pada pengurangan jumlah lahan pertanian, memang kita memilki aset sumber daya manusia yang berkualitas nantinya namun kalau sumber daya ini tak mendapatkan asupan pangan yang memadai, akan terjadi masalah malnutrisi di kalangan penduduk Indonesia karena petani tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan untuk 254, 9 juta jiwa.
Ketiga, jumlah produksi pangan tidak berimbang dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah pertahunnya.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk ikut berkontribusi menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan nasional akibat ledakan penduduk ini?
Pertama, pemerintah bisa mendorong kemajuan sektor pertanian dengan mambangun aspek-aspek yang mendukungnya seperti: Industri pertanian yang meliputi pembenihan, input produksi, alat mesin pertanian, industri pengolahan hasil, dan jasa-jasa yang menunjang terkait dalam memajukan sektor pertanian.
Guna memajukan sektor ini, perlu adanya insentif bagi para pelaku agribisnis sebagai pendapatan tambahan mereka dalam menjalankan perannya di sektor pertanian. Kenapa insentif ini penting dan perlu?
Kenyataannya, pelaku bisnis di sektor pertanian tidak semarak dibanding bisnis di sektor lainya, harapannya, jikalau ada pendapatan tambahan bagi para pelaku agribisnis, industri pertanian dapat menciptakan suasana yang kompetitif dalam memproduksi kebutuhan-kebutuhan penunjang di sektor pertanian.
Solusi ini juga bisa diperkuat, pemerintah bisa melakukan pembatasan impor bahan pangan dan alat-alat penunjang pertanian supaya industri-industri dalam negeri menjadi lebih bergairah karena hasil produksi mereka banyak dibeli dan digunakan oleh para petani negeri sehingga pemerintah nantinya akan lebih terbantu oleh sektor industri pengembang teknologi pertanian seperti industri teknologi pengembangan sarana produksi (benih, pupuk, dan insektisida), teknologi pengolahan lahan (traktor), teknologi pengendalian hama terpadu (PHT), teknologi pengelolaan air (irigasi gravitasi, irigasi pompa, dan konservasi air), teknologi budidaya (cara tanam, jarak tanam, pemupukan berimbang, pola tanam, pergiliran varietas), dan teknologi pengolahan hasil.
Kedua, pemerintah bisa membuat blue print desain lokasi khusus pertanian. Kenapa solusi ini penting? Kita tahu kalau laju pertambahan penduduk tidak dapat dihentikan secara masif, maka dari itu, pemerintah perlu rasanya menentukan lokasi spesifik yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan pertanian yang menunjang produksi pangan nasional. Dengan adanya peta lokasi tersebut, pemerintah memiliki pembatasan terhadap adanya peralihan lahan pertanian untuk hunian penduduk, solusi ini jelas sangat menguntungkan sektor pertanian karena kita dapat mempertahankan lahan pertanian untuk jangka waktu yang panjang.
Kesimpulan untuk masalah ketahanan pangan ini, kita dapat mengentaskan permasalahan kurangnya lahan pertanian , lingkungan, hama, penyakit tanaman, kekurangan suplai makanan, dan ketergantungan bahan pangan dari luar negeri bisa terselesaikan.
Ledakan penduduk mengakibatkan pencemaran lingkungan
Permasalahan yang mencuat ke permukaan lainnya, ledakan penduduk memberikan sumbangsih yang buruk terhadap lingkungan, pasalnya lingkungan alam yang dahulunya indah, asri, dan bersih, berubah menjadi tercemar oleh tumpukan sampah dimana-mana. Alih-alih mengikuti kebiasaan tidak baik membuang sampah sembarangan,
ada baiknya kamu tidak menirunya, well, satu orang yang punya habit
bagus membuang sampah di tempatnya memang tak bisa mengentaskan masalah
sampah di negeri ini, namun sungai-sungai, tempat wisata, dan gunung
yang dahulunya bersih awalnya juga dikotori oleh sampah dari satu orang
dan barulah diikuti oleh orang lain.
Sebut saja sungai ciliwung, Jakarta, sungai ini terkenal dengan jutaan ton kubik sampah, tak heran kalau ibukota harus menanggung banjir yang tentunya tidak mengenakkan warga jakarta. Sampah-sampah itu adalah sumbangsih dari minimnya kesadaran masyarakat yang jumlahnya tak terhitung, dan buah dari habit membuang sampah di sungai diantaranya adalah banjir.
Masalah sampah lainnya erat kaitannya dengan kerusakan lingkungan, sebut saja dampak negatif dari TPA yang membutuhkan lahan yang luas diantaranya: masalah kesehatan warga sekitar wilayah TPA, dan masalah ekologi lingkungan lahan sekitar TPA.
Satu masalah sungai ciliwung terselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, kini, sungai itu sudah bersih. Tugas penduduk yang banyak ini adalah menjaganya supaya tetap bersih dari sampah.
Persoalan TPA, saya pikir ketika pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi lahan TPA, ada baiknya pemerintah memberikan perlindungan warga sekitar TPA supaya tidak terkena dampak dari tumpukan sampah di lahan tersebut. Alternatif lainnya, warga sekitar lahan TPA bisa diberikan tempat pemukiman yang layak huni dan memadai karena saya pikir pemberian bantuan kesehatan, air bersih kalau warganya tetap menetap di daerah itu, masalah kesehatan akan kembali lagi dan tak terhindarkan.
Ledakan penduduk bisa dikontrol pertambahan pertumbuhannya melalui program keluarga berencana yang digagas oleh BKKBN
Stigma di masyarakat Indonesia "Banyak anak banyak rezeki" sepertinya tidak relevan untuk konteks negara yang sedang dilanda ledakan penduduk. Memiliki dua anak asalkan pemenuhan hak si anak untuk mendapatkan akses kesehatan yang memadai, pendidikan yang tinggi, dan kualitas hidup yang baik sepertinya lebih menjanjikan untuk keluarga saat ini.
Ledakan penduduk walau tak bisa dihentikan secara masif, namun setidaknya angka pertambahan penduduk bisa dikontrol dan dikurangi supaya dampak negatif dari masalah ini seperti pengangguran, pencemaran lingkungan, pemenuhan hak warga negara seperti mendapatkan akses kesehatan yang mudah, pendidikan berkualitas, infrastruktur merata perlu adanya peran serta dari masyarakat dalam turut serta mengaplikasikan program solutif yang digagas BKKBN ini, yakni keluarga berencana.
Pemerintah pun menunjukkan inisiatif i'tikad baiknya melalui program barunya yang bekerja sama dengan BKKBN dalam rangka menyemarakkan program keluarga berencana lewat program kerja "Kampung KB" yang sejalan dengan Instruksi Presiden RI tentang Pembentukan Kampung KB, Surat Edaran
Mendagri Nomor 440/JO/SJ/ tanggal 11 Januari 2015, petunjuk teknis
kampung KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015.
Program Kampung KB ini akan berjalan dengan baik apabila mendapat dukungan yang baik dari masyarakat, maka dari itu, masyarakat juga berperan penting dalam menentukan nasib negara ini dalam menanggulangi permasalahan ledakan penduduk di Indonesia.
Bagaimana artikel ini menurutmu?
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba sayembayara blog kependudukan 2016 BKKBN - http://www.bkkbn.go.id
Referensi:http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=3617http://www.pontianakpost.com/tiga-desa-kampung-kbhttp://finance.detik.com/read/2014/05/28/145445/2594044/4/3-alasan-indonesia-selalu-impor-pangan-tiap-tahunfile:///C:/Users/asus/Downloads/Documents/881-1883-1-SM.pdfhttp://www.kompasiana.com/2608/pengelolaan-sampah-dan-kebijakan-pemerintah-dalam-penanggulangan-kasus-sampah-dki-jakarta_550094c5a333118d73511153
Support Daily Blogger Pro
2 komentar
Iya, kebutuhan keseharian udah mulai mahal, jadi ada baiknya kita memprioritaskan kualitas hidup si anak dibanding kuantitasnya.