No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

3 Alasan Panitia Lomba Debat Memilih Impromptu Motion

Topik KontenJenis Mosi Debat
Kategori KontenKelas Debat B.Inggris
Lisensi Pemilik KontenDaily Blogger Pro
Lisensi Konten GambarDokumentasi Pribadi Ketika Penulis Menjadi Juri Lomba Debat B.Indonesia di SMAN 90 Jakarta
Tujuan Konten:Membantu pembaca daily blogger pro agar tahu alasan kenapa panitia memilih jenis mosi impromptu motion dalam lomba debat b.inggris

Sebelumnya kamu sudah tahu ya apa itu impromptu motion lewat baca artikel sebelumnya.

Selain itu, kita juga sudah tahu alasan kenapa ada panitia lomba debat yang lebih memilih menggunakan jenis mosi berbasis prepared motion, sekarang kita bahas kebalikannya yang menggunakan mosi berbasis impromptu.

Kamu pasti belum tahu alasannya kenapa kali ini panitianya pelit dan nggak mau membocorkan informasi topik debat yang akan digunakan di hari H pertandingan.

3 Alasan Kenapa Panitia Lomba Debat Menggunakan Impromptu Motion

Langsung saja masuk ke inti pembahasan konten ini, berikut 3 alasan kenapa impromptu motion dipilih oleh panitia lomba debat:

1. Panitia Ingin Menguji Wawasan dan Kemampuan Berpikir Kritis Pendebat

Alasan pertama ini dilandasi dengan terbatasnya durasi waktu riset materi argumen untuk semua topik debat dadakan yang baru diketahui debater, karena waktunya tidak banyak, debater akan diasah untuk berpikir cepat dan kritis untuk membuat materi argumen relevan dengan tekanan waktu yang tersisa.

Untuk debater pemula, sesi case building dengan mosi sulit jadi momen tantangan tersendiri bagi mereka dan disinilah serunya lomba debat. Kamu harus bisa membuat gagasan / ide untuk dikemas menjadi argumen yang sesuai dengan mosi yang diperdebatkan.

2. Panitia Ingin Debater Terbaiklah yang Menang Perlombaan

Untuk kasus lomba debat berjenjang yang diadakan pemerintah, misalnya NSDC dan NUDC, ada banyak tahap seleksi dari tingkat provinsi, nasional, hingga internasional. Menggunakan impromptu motion sangat bagus untuk menyeleksi debater potensial dan terbaik lewat kompetisi debat.

Karena pihak penyelenggara lomba debat, dalam hal ini pemerintah (Ristekdikti, Puspresnas, & BPTI) ingin mendapatkan representatif debater terbaik yang bisa bersaing dengan debater kelas global di WSDC / WUDC di luar negeri.

3. Panitia Ingin Adanya Pemerataan Perlakuan Mosi yang Didapatkan Debater

Ada 1 masalah yang sering terjadi di lomba debat jika menggunakan prepared motion, yaitu waktu distribusi mosi yang tidak merata sehingga merugikan sebagian besar pihak yang mendapatkan list mosi belakangan.

Misalnya saja, umpama-nya NSDC menggunakan prepared motion, bisa saja pendistribusian mosi di tiap wilayah tidak merata kecepatan pengirimannya, di daerah pusat DKI jakarta sudah dapat hari ini, tapi kota lain baru dapat H-3 minggu sebelum hari H, daerah luar jawa bisa saja dapat list mosinya belakangan H-7 atau bahkan H-1 hari sebelum pelaksanaan lomba.

Kasus ketidakmerataan itulah yang menjadikan sebagian panitia tidak mau menggunakan prepared motion dan lebih memilih impromptu motion. Karena jenis mosi impromptu lebih adil, semua peserta dari seluruh Indonesia mendapatkan mosi diwaktu yang sama serentak di hari H pelaksanaan.

Itulah sebabnya panitia memilih impromptu motion. Tidak heran, panitia NSDC, NUDC, LDBI, KDMI memilih menggunakan mosi berbasis impamptu agar asas keadilan distribusi mosi bisa sampai dan diterima peserta di waktu yang bersamaan.

Penutup

Setelah membaca artikel ini kamu jadi tahu ya kenapa ada sebagian panitia lomba debat yang menolak keras prepared motion dan lebih memilih menggunakan mosi berbasis impromptu motion. Well seperti biasa, semoga konten ini bermanfaat buat kamu ya.